Rabu, 01 Juli 2015

Budaya Sasak (LOMBOK)

PULAU LOMBOK
Pulau Lombok adalah sebuah kepulauan di sunda kecil atau Nusa tenggara yang terpisahkan oleh Selat Lombok dari Bali di sebelah Barat dan Selat Alas di sebelah timur dari Sumbawa.
Warga Lombok  selain mereka memakai bahasa Indonesia mereka juga memakai bahasa daerah yaitu bahasa sasak sebagai mana bahasa yang di pakai sehari-hari bahasa sasak memiliki dialek yang berbeda di setiap daerahnya berbeda dengan dialek Lombok tengah,Lombok timur,Lombok utara dan Lombok barat dan sebagian suku sasak menganut agama islam.
Suku sasak memiliki banyak kesenian yaitu peresean di sebut sebagai simbolis kejantanan para pemuda suku sasak presean ini juga memiliki filosofi kepercayaan yang sangat tinggi,pertarungan ini di lakukan oleh dua orang laki-laki dengan senjata tongkat yang terbuat dari rotan yang di sebut penjalin dan dilengkapi perisai untuk menangkis serangan lawan yang terbuat dari kulit kerbau yang keras,ciri khas peresean ini adalah pertarungan yang banyak di jumpai pada ada acara pesta rakyat untuk menyambut wisatawan petarung peresean harus mengenakan capuk(penutup kepala khas sasak) dan bertelanjang dada,memakai sarung atau songket tongkat di pegang sebelah kakan dan perisai di sebelah kiri pertarungan ini saling memukul satu sama lain dengan rotan tersebut kesenian ini adalah acara uji nyali yang di lakukan dii depan banyak penonton kesenian ini dulunya adalah simbolis kegembiraan rakyat sasak karna telah berhasil melumpuhkan lawan peresean juga termasuk seni beladiri.



 saat peresean di adakan biasanya di iringi dengan gendang beleq yaitu alat musik khas suku sasak untuk memeriahkan acara dan membuat agar petarung lebih semangat,gendang beleq ini juga sebagai pengundang masyarakat agar datang,dan selain petarung dibolehkan juga penonton untuk ikut bertarung untuk mencoba kesenian ini.gendang beleq bukan hanya di tampilkan saat budaya peresean saja biasanya alat musik ini di tampilkan saat ada upacara adat  atau pernikahan orang suku sasak sorong serah khitanan dan menyambut wisatawan dari lur,gendang beleq ini adalah simbolis dari kesenian musik suku sasak untuk memeriahkan suatu upacara adat sasak mengapa kesenian music ini di juluki gendang beleq,karna  kesenian ini memiliki gendang yang besar yang terbuat dari kulit sapi dan di iringi gong ,suling,reong,cemprang dan alat music tradisional yang lain dan harus memakai baju khas suku sasak dan yang beranggotakan 15 sampe 50 orang. 




Suku sasak juga memiliki memiliki kain songket yaitu kain tenun ikat khas suku sasak yang di pakai sebagai baju kha suku sasak kain songket ini merupakan keterampilan pada umumnya ibu-ibu dan remaja suku sasak pembuatan songket ini bias memakan waktu sekitar 1-2 minggu setiap kain songket yang di buat oleh suku sasak memilikinilai kearifan lokal yang tergambar dalam kain songket tersebut,salah satunya adalah songket lumbung sasak yang bermakna akan lumbung padi yang dimana lumbung padi tersebut mencerminkanpekerjaan orang sasaksecara mayoritas yaitu petani.desa sukarara adalah desa perajin songket,songket juga biasa di temukan di desa sade,desa sade adalah desa yang masih murni adatnya desa ini seperti museum hidup yang menceritakan bagaimana budaya dan ciri khas asli suku sasak dan desa ini di jadikan salah satu tempat wisata di Lombok.




Suku sasak juga mempunyai acara rakyat yang di adakan setiap tahunnya yaitu bau nyale,bau nyale adalah legenda yang turun temurun oleh suku sasak,bau nyale ini adalah legenda dan juga mitos yang di percaya oleh suku sasak yang konon katanya pada zaman dahulu ada seorang wanita yang cantik jelita dan terkenal dengan kebijaksanaan dan kearifan, putri tersebut adalah putri mahkota yang bernama  mandalika dari kerajaan tunjung biru,suatu ketika datanglah para pangeran-pangeran yang ingin memperistrinya namun terlalu banyak pangeran yang datang untuk menikahinya dan akhirnya putrid binggung dan tidak bias memilih,bermaksud untuk menghindari peperangan antar kerajaan yang memperebutkan dirinya serta untuk melindungi rakyatnya dari pertumpahan darah maka putrid mandalika menceburkan diri ke laut sampai berubahlah menjadi cacing laut,cacing laut itu disebut dan di kenal oleh suku sasak adalah nyale sehingga setiap tahun peristiwa bau nyale selalu di peringgati.






Selain itu juga suku sasak memiliki banyak makanan khas yaitu pelecing yang terbuat dari kangkung dengan bumbu sambel yang pedas,suku sasak terkenal dengan makananya yang pedas karna suku sasak sendiri menyukai makanan yang pedas-pedas


Dan salah satunya juga makanan khas suku Lombok yang terkenal pedas juga adalah beberok yang dimana makanan ini juga terbuat dari sayuran dan dengan bumbu sambal


Tidak ada komentar:

Posting Komentar